Penulis : M. Anis Matta
Kita adalah ciptaan Allah. Kita adalah milik-Nya. Selamanya, kita bukanlah apa-apa. Selamanya, kita hanyalah seorang makhluk yang tidak berdaya. Selamanya, kita butuh kepada Allah. Karena itu, datanglah kita bersimpuh di haribaan-Nya, dengan dorongan rasa butuh yang sangat kepada-Nya, rasa harap yang kuat akan rahmat-Nya, dan rasa takut yang dalam akan kemungkinan tertolak dari wilayah rahmat-Nya serta terdampar dalam wilayah siksa-Nya.
Jadi, kebutuhanlah yang mendorong kita melangkahkan kaki ke haribaan Allah. Datang dengan menyerahkan segenap jiwa dan raga kita kepada-Nya. Sesungguhnya, rasa butuh yang sangat itulah yang terwakili dengan sempurna saat kita berdoa. Saat kita duduk bersimpuh dengan khusyuk , menghadap Kiblat, menengadahkan wajah dan jiwa ke langit, mengangkat dengan penuh harap ke dua tangan kita sambil melantunkan puji-pujian untuk-Nya, berdoa untuk Nabi-Nya, Muhammad saw., kemudian memohonkan segala sesuatu kepada-Nya. Tidak ada yang dapat mewakili dan mengungkapkan perasaan butuh, seperti tampilan seorang hamba yang sedang berdoa dengan penuh haru-biru.
Doa adalah senjata orang beriman. Dengan senjata itu, kita membangun perisai diri dari segenap musibah. Dan, doa dapat menciptakan kekuatan dalam diri manusia hingga membentuk sebuah gelombang. Gelombang yang akan memberikan daya dan energi kehidupan serta menggerakkan segenap raga untuk bertindak. HARGA Rp.14.000 DISK 20-40%